Sabtu, Maret 31, 2012

Teringat Kalian "YP-RS"


Siang itu, saat perjalanan balik ke Kota Jogja tak sengaja aku melihat seseorang yang wajahnya mirip sekali dengan wajah temanku. Wajah dengan tatapan sayu dan penuh dengan kelembutan. Wajah yang menampakkan ketegaran dan kepasrahan dalam menghadapi penyakit yang diderita sejak ia masih kecil. Aku sangat berharap orang itu adalah dia, temanku. Saat orang itu mendekat dan duduk di sampingku. Aku merasakan seolah dia adalah dia, temanku. Ingin sekali aku menyapanya. Bertanya kabar dan mengajaknya bernostalgia ke masa-masa dulu, masa SMP di saat kami masih bersama. Tapi, sayang seribu sayang, dia bukanlah dia, temanku. Dia adalah orang lain. Orang asing. Orang yang belum pernah aku kenal sebelumnya. Saat orang itu menoleh ke arahku, aku segera berpaling. Entah kenapa aku begitu. aku juga tak tahu. Tetapi, saat dia menebar pandangan ke arah lain, diam-diam dan perlahan a ku mencoba untuk mengamati dengan seksama sosok yang sedang duduk di sampingku itu. Setiap kali aku memandang ke arahnya, entah kenapa hatiku sontak menyebut nama itu. Nama yang kini sudah terukir di pusara. Nama yang kini hanyalah tinggal nama dan kenangan semasa hidupnya. Setiap kali hatiku meronta, menjerit dan terus memanggil-manggil nama itu, napasku terasa sesak, hatiku serasa diiris oleh tajamnya sembilu. Terlihat jelas, air mata itu telah menggantung di pelupuk mataku. Tidak. Tidak. Aku tidak boleh menangis. Batinku. Aku menggigit bibirku, mencoba untuk menahan agar air mata itu tak terjatuh. Teman. Meski kini aku tak tahu engkau dimana. Tapi satu keyakinan, engkau telah tenang dan damai disisi-Nya. Teman. Setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Begitu juga dengan pertemuanku denganmu tujuh tahun yang lalu. Teman, aku akan selalu mengenangmu. Candamu, tawamu, senyummu, guraumu, sikapmu, masih tergambar jelas di mataku. Memorabilia itu masih tersimpan rapi di otakku. Teman. Kini engkau telah pergi sama seperti dia. Teman kita. Teman yang dulu sering menasihatimu, teman yang dulu suka jahil menakutimu akan kematian, teman yang juga sangat pintar dan baik. Tapi, sungguh tak disangka, dia telah berpulang mendahului kita. Dan belum lama, engkau menyusulnya. Ada salah seorang temanku berkata padaku, : “ Mereka yang meninggal di usia muda, merekalah orang-orang yang mulia.”Dan kalian, termasuk didalamnya. Hemmm...Teman. Aku sangat rindu pada kalian. Semoga kita dipertemukan di alam sana. Alam yang konon sangat indah nan mempesona. Abadi pula. Yang tak lain adalah Jannah-Nya. Amin ya robbal alamin.

Untuk mereka yang telah istirahat dengan tenang disisi-Nya. YP & RS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar